Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2025

Bukan Menyembah yang Lain

Gambar
Elia mewartakan kematian Raja Ahazia, adalah kisah yang dramatis. Ceritanya, Ahazia raja Samaria jatuh dari kamar atas dan sakit. Kemudian ia bermaksud mencari informasi tentang kesembuhannya ke Baal-Zebub, allah di Ekron. Namun Malaikat TUHAN menyuruh Elia untuk mengatakan, “Apakah tidak ada Allah di Israel, sehingga kamu ini pergi untuk meminta petunjuk Baal-Zebub, allah di Ekron? Sebab itu beginilah firman TUHAN: Engkau tidak akan bangun lagi dari tempat tidur, di mana engkau berbaring, sebab engkau akan mati. ” (ayat 2-4). Demikianlah disampaikan utusan yang bertemu Elia kepada raja Ahazia. Raja kurang puas dan hendak bertemu Elia. Maka ia mengutus dua orang perwira, masing-masing dilengkapi 50 orang pasukan. Rombongan pertama hangus. Rombongan kedua juga mati terbakar api, ketika meminta Elia turun dari bukit. Barulah pada rombongan ke-3 Elia bersedia turun dan menjumpai raja. Lalu menyampaikan kata-kata yang sama. Dan raja Ahazia pun mati (2 Raja-raja 1:1-16). Kisah yang dramatis...

Menghunjam Dalam

Gambar
"Pohon yang menjulang tinggi, akarnya menghunjam bumi." Begitulah, pohon yang tinggi (sebaiknya) memiliki akar yang dalam sebagai fondasi. Jika tidak, akan mudah roboh. Demikian juga pada bangunan. Bangunan yang menjulang tinggi, mesti memiliki fondasi yang kuat dan dalam. Dan kita tahu diketinggian, angin lebih terasa tiupannya. Semakin tinggi, semakin terasa kencang rasanya. Seperti halnya pohon dan bangunan, pada manusia pun demikian juga. Di tengah kencangnya berbagai tiupan prahara, manusia perlu mengakarkan dirinya, agar tidak mudah tumbang seketika. Rasul Paulus mengingatkan kita untuk mawas diri, agar tidak mudah jatuh dalam godaan melakukan kejahatan ( 2 Korintus 13:5-10 ).  Ia mengajak kita untuk menguji diri, "Apakah kita sungguh berakar kepada Kristus dengan mendalam?" Jika orang percaya berakar dalam Kristus, maka ia akan tahan uji dengan tidak berbuat jahat. Jika Kristus ada di dalam dirinya, maka ia akan berbuat baik (ayat 5,7).  Berakar mendalam pada...