Kuasa Menghamba

Karena uang, orang punya kuasa. Karena jabatan, orang berkuasa. Karena dipercaya orang banyak, jadilah penguasa. Dan dengan kuasa, kebenaran dapat ditegakkan. Atau diruntuhkan. Dengan kuasa, kesejahteraan diwujudkan untuk orang banyak. Atau hanya untuk keluarga sendiri. Dengan kuasa, kekacauan ditertibkan. Atau, ketertiban  jadi kekacauan. Dengan kuasa, melayani dapat lebih menjangkau banyak orang. Atau, banyak orang harus melayaninya.

Kekuatan yang terkandung dalam kekuasaan sangat besar. Daya tariknya sangat kuat. Karena orang yang berkuasa dipandang terhormat, dimuliakan dan diberi fasilitas lebih dari seumumnya. Tidak heran banyak orang ingin berkuasa, dengan segala macam motivasinya yang tersembunyi. Tentu tidak tersembunyi bagi Tuhan (Ams 21:1-3). 

Kekuasaan, kedudukan, kehormatan dan kehartaan adalah paket tak terpisahkan. Siapa berkuasa, ia punya posisi, kehormatan dan jaminan punya harta benda. Wajar saja jika diperebutkan. Memang terasa dangkal. Tapi, mungkin beginilah kacamata yang digunakan ibu Yohanes dan Yakobus, yang meminta kepada Yesus, agar anak-anaknya duduk di kanan dan kiri Yesus kelak dalam KerajaanNya (Matius 20:20-21). 

Maka para murid yang lain marah, mungkin karena merasa terancam kesempatan mereka untuk dimuliakan, jika tempat terhormat diberikan hanya kepada Yohanes dan Yakobus. " Terus, kami bagaimana dan dapat apa?" 

Kekuasaan dapat digunakan untuk menghadirkan damai sejahtera, tatanan yang adil dan tegaknya kebenaran, jika digunakan dalam rangka pengabdian yang tulus. Namun dalam konflik rebutan kekuasaan, pelayanan tanpa pamrih dapat terlupakan sama sekali. Maka Yesus berkata bahwa jika ingin besar dan terkemuka, jadilah pelayan atau hamba. Sebagaimana diriNya yang datang untuk melayani, bukan dilayani, hingga memberikan nyawaNya (25-28). 

Jelas berguna, jika kuasa digunakan untuk menghamba, bukan malah menjadi budak nafsu hanya untuk berkuasa!
                                        *

Amsal 21:1-4, 24-26 
1 Hati raja seperti batang air di dalam tangan Tuhan,
dialirkan-Nya ke mana Ia ingini.
2 Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri,
tetapi Tuhanlah yang menguji hati.
3 Melakukan kebenaran dan keadilan
lebih dikenan Tuhan dari pada korban.
4 Mata yang congkak dan hati yang sombong,
yang menjadi pelita orang fasik, adalah dosa.                                                  
24 Orang yang kurang ajar dan sombong pencemooh namanya,
ia berlaku dengan keangkuhan yang tak terhingga.
25 Si pemalas dibunuh oleh keinginannya,
karena tangannya enggan bekerja.
26 Keinginan bernafsu sepanjang hari,
tetapi orang benar memberi tanpa batas.
                                        *
Mazmur 112 Bahagia orang benar
1 Haleluya!
Berbahagialah orang yang takut akan Tuhan,
yang sangat suka kepada segala perintah-Nya.
2 Anak cucunya akan perkasa di bumi;
angkatan orang benar akan diberkati.
3 Harta dan kekayaan ada dalam rumahnya,
kebajikannya tetap untuk selamanya.
4 Di dalam gelap terbit terang bagi orang benar;
pengasih dan penyayang orang yang adil.
5 Mujur orang yang menaruh belas kasihan dan yang memberi pinjaman,
yang melakukan urusannya dengan sewajarnya.
6 Sebab ia takkan goyah untuk selama-lamanya;
orang benar itu akan diingat selama-lamanya.
7 Ia tidak takut kepada kabar celaka,
hatinya tetap, penuh kepercayaan kepada Tuhan.
8 Hatinya teguh, ia tidak takut,
sehingga ia memandang rendah para lawannya.
9 a Ia membagi-bagikan, ia memberikan kepada orang miskin;
kebajikannya tetap untuk selama-lamanya,
tanduknya meninggi dalam kemuliaan.
10 Orang fasik melihatnya, lalu sakit hati,
ia menggertakkan giginya, lalu hancur;
keinginan orang fasik akan menuju kebinasaan.
                                        *
Matius 20:20-28 Permintaan Ibu Yakobus dan Yohanes, bukan memerintah melainkan melayani
20 Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya. 21 Kata Yesus: “Apa yang kaukehendaki?” Jawabnya: “Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu.” 22 Tetapi Yesus menjawab, kata-Nya: “Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?” Kata mereka kepada-Nya: “Kami dapat.” 23 Yesus berkata kepada mereka: “Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya.” 24 Mendengar itu marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu. 25 c Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: “Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. 26 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, 27 dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; 28 sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bukan Menyembah yang Lain

Menghunjam Dalam

Syukuran Baptisan Theo